RSS
" Bersiap Menjadi Ibu Luar Biasa di Era Digital "

by : Julia Aisyah

Apa yang terjadi ketika anda memiliki anak, namun tak mampu mengawasi dan memantau secara maksmal, misal " ngecek Handphonenya", buka Laptopnya, dan hal sepele yang 'menurut' anak anda itu adalah hal "privasi" mereka yang tidak boleh ada orang lain yang mengganggu?. padaha tidak,kalau bukan orang tua, siapa lagi yang akan bertanggungjawab atas apa yang telah anak anda lakukan.?
Ketika anak anda bermasalah disekolah? siapa yang dipanggil? "anda sebaga orang tua bukan?", kalau anak anda bermasalah dperjalanan, siapa yang dipanggil? " anda sebagi orang tua bukan?". berarti orang tua bertanggung jawab penuh atas apa yang terbentuk dan terjadi pada diri anak. walau di atas judulnya adalah " Bersiap Menjadi Ibu Luar Biasa di Era Digital", bukan berarti mengesampingkan peran 'ayah' dalam hal pertumbuhan,dan perkembangan diri anak. justru ayah juga lah yang menjadi pemain utama laki2 nya dan pemeran utama perempuan adalah Ibunya.
disini anda tidak akan d ajarkan ttg IT, krn anda para ibu sudah lebih jago dan hebat dariada saya. hanya ingin bernagi sedikit ari hasil penceraham ummi kita , ummi nunung yang sy coba tuliskan kembali dan ramu sedikit.bersambung...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Muslim Negarwan KAMMI Komisariat Ahmad Dahlan membangun desa untuk negeri



























sholat ashar berjama'ah sblm TPA


Gunung kidul, Dlingo. ketika terdengar nama "gunung kidul" tidak sedikit yang tertawa, tidak sedikit ynag meremehkan. bahwa dsana hanyalah sekumpulan desa yang memiliki keterbelakangan IPTEK, budaya. dll

momotivasi anak2
  
brdo'a bersama

shbs brtempur, foto dl :-)




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
"Jangan meremehkan hal-hal kecil"
Berbeda orang, berbeda pula watak, berbeda pula kebiasaan. banyak yang menyatakan dirinya aktivis, tapi tidak lebih hanya rutinitas kembang kempis, dimana disana mendapat keuntungan bagi reputasi diri, dimana disana mendapat tempat strategis bagi kekeuasaan pribadi barulah mereka aktiv dan (pura2)berjuang (tidak memvonis). Banyak pula yang mengaku dirinya aktivis (akwat maupun ikhwan), tapi nyatanya tidak lebih hanya sekedar menutup aib diri, telpon2an dgn bukan mahram kagak pagi, siang, malam udah kayak minum tablet obat dari resep dokter, banyak yang mengalihkan kalau itu diskusi 'penting'. diskusi apa yang tidak bisa melihat 'waktu', telpon dtempat jauh ( takut terdengar orang lain) dengan suara berbisik nan mendayu2. pertanyaan yang awalnya urgen (katanya), pada akhirnya menjurus ke hal-hal pribadi yang "TIDAK" penting.
banyak yang mengaku aktivis, awalnya sminggu 3 kali, pada akhirny hampir tiap hari telpon2an tidak penting. ( tarik nafas panjang), bukankah kita tahu kalau tipu muslihat syaiton itu beribu cara untuk menjerumuskan?, bukankah yang dekat itu ajal,yang sebentar itu waktu, yang besar itu nafsu, dan yang berat itu adalah amanah?
yang besar itu nafsu bukan? jangan sampai kita tidak mampu membedakan mana nafsu, mana penting, dan mana yang penting gak penting.
dari sedikit timbul rasa ketergantungan, dari ketergantungn muncul empati, dan empati berlanjut tampa tahu lagi mana batas, na'udzubillah...
sms,telpon , chating, yang sering kita anggap remeh,kecil, padahal memiliki dampak besar ketika tidak memilikin"REM" yang cukup pakem utk melindungi izzah diri sendiri.
ikhwan sms akhwat  "membangunkan utk sholat tahajud yuk." ini kecil tapi dampak ke hati juga besar. yah skrg cobalah yang ikhwan ke ikhwan, akhwat ke akhwat.
* berkaca utk diri sendiri..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
ba'da lomba nih....
sehabis kajian, nyempetin foto sm bapak2 desa.. ^_^

habis masak2, mari makan..bismllah,,




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS